Minggu, 26 November 2017

Wiro Sableng #115 : Rahasia Perkawinan Wiro

Wiro Sableng #115 : Rahasia Perkawinan Wiro Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : PETUALANGAN WIRO DI LATANAHSILAM

"CELAKA!" KATA LUHSANTINI SETENGAH BERSERU. "JANGAN-JANGAN KlTA DATANG TERLAMBAT! PERCEPAT LARIMU LUHCINTA!" LUHCINTA DAN LUHSANTINI SAMPAl DI PUNCAK BUKIT BATU KAWIN. LUHCINTA SERTA MERTA HENDAK MENGHAMBUR KE HADAPAN ORANG-ORANG YANG BERADA DI DEKAT RANJANG BATU. TAPI LUHSANTINl CEPAT MEMEGANG ERAT LENGANNYA DAN MENARIK GADIS INI KE BALIK SEBUAH BATU BESAR YANG TERTUTUP SEMAK BELUKAR LEBAT. "KITA MEMANG TERLAMBAT LUHCINTA. UPACARA PERNIKAHAN SUDAH DILAKSANAKAN. MEREKA TELAH BERPEGANGAN TANGAN ...." "MEREKA SIAPA?" TANYA LUHCINTA DENGAN SUARA GEMETAR. GADIS INI SIBAKKAN SEMAK BELUKAR LALU MEMANDANG KE DEPAN. SAAT ITU TERDENGAR SUARA LANTANG SANG JURU NIKAH LAMAHILA. "WIRO SABLENG DAN LUHREMBULAH! KALIAN BERDUA TELAH AKU NlKAHKAN DISAKSIKAN LANGIT DAN BUMI. APA YANG KALIAN UCAPKAN DIDENGAR OLEH PARA DEWA DAN SEMUA ROH YANG TERGANTUNG ANTARA LANGlT DAN BUMI. SEMOGA KALIAN MENDAPAT BERKAH. SAAT INI KALIAN TELAH RESMl MENJADI SUAMI ISTRI!"



SATU

KUDA raksasa berkaki enam itu berlari kencang di bawah siraman san
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #115 : Rahasia Perkawinan Wiro Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Bunga Bakung

Bunga Bakung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seorang anak sambil menangis kembali ke rumah. Ia menangis semakin keras ketika bertemu ibunya. Ia merasa segala usahanya tidak dihiraukan baik oleh guru maupun teman-teman kelasnya. Ia telah berusaha, namun seakan-akan usahanya tidak layak dihargai. Ia menjadi benci akan teman-temannya. Ia menjengkeli gurunya.

Setelah mendengar keluhan anaknya, sang ibu bertanya: 'Pernahkan engkau memperhatikan bunga bakung milik tetangga di lorong jalan ke rumah kita?' Anak itu menggelengkan kepala.

'Bakung itu berkembang setiap pagi, dan di akhir hari bunga bakung tersebut akan layu dan mati. Namun sebelum mati, ia telah memberikan yang terbaik, ia telah memancarkan keindahannya.' Anak itu berhenti menangis dan mendengarkan dengan penuh hati.

'Setiap hari ia memberikan keindahan yang sama. Setiap hari ia memberikan keharuman yang sama walau kadang tak dihiraukan orang. Keindahannya tak pernah berkurang karena engkau tak pernah memperhatikannya. Ia tidak pernah bersedih bila tak diperhatikan orang, karena ia tahu bahwa dalam hidupnya
... baca selengkapnya di Bunga Bakung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 25 November 2017

Menjadi Pemenang Sejati (Local Wisdom 9)

Menjadi Pemenang Sejati (Local Wisdom 9) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Agung Praptapa

Kompetisi di dunia kerja semakin hari semakin ketat. Ada yang bilang jaman sekarang ini jaman very tight competition, atau kompetisi yang super ketat. Tidak puas dengan itu, ada yang kemudian menyebutnya dengan hypercompetition, atau kompetisi yang sudah luar biasa hebatnya, yang sudah pol-polan. Sudah gila-gilaan. Yang penting menang. Yang penting mendapatkan yang kita mau. Caranya bagaimana sudah tidak lagi menjadi pertimbangan. Ada yang nyogok, ada yang melacurkan diri, ada yang membunuh, ada yang pakai black magic, duh….”udah edan full” begitu mungkin kalau boleh meminjam istilah Mbah Surip. Gila-gilaan.

Untungnya,di tengah “kegilaan” kompetisi tersebut, masih ada orang yang memilih berkompetisi secara wajar, fair, berdasarkan kompetensi dan prestasi. Kompetisi ya kompetisi, namun pakai cara yang baik dong. Mau menang ya boleh saja, semua orang juga pingin menang, tapi yang fair dong. Kalu menang ya harus elegan. Kalau bisa, kita win-win saja lah. I’m happy, you are happy (ini dalam konotasi positif loh ya…). Tapi kalau memang harus ada yang kalah, kita tetap harus menjaga martabat yang kalah.

Kearifan
... baca selengkapnya di Menjadi Pemenang Sejati (Local Wisdom 9) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jumat, 17 November 2017

Australia, Indonesia formalizing military diplomacy

Australia, Indonesia formalizing military diplomacy Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Melbourne was still dark, under a light rain and with a temperature of 8 degrees Celsius, but these conditions did not stop thousands of Melbourne residents congregating at the Shrine of Remembrance, a national monument in the town center. It was 5 a.m. and a bugle sounded the start of proceedings.

It was April 25, 2012, the day Australia commemorates Anzac Day. On this day, people pause from their daily lives to remember the fall of 8,000 soldiers of the Australian and New Zealand Army Corps (ANZAC) at the Gallipoli landings in Turkey, 97-years-ago during World War I.

Nowadays, ANZAC Day has also become a day of public admiration for all Australian servicemen and women, past and present. That is the way Australians value their military services.

A number of young Indonesian Military (TNI) officers — Maj. Agus Yudhoyono; Maj. Frega Wenas and myself, Maj. M. Iftitah Sulaiman S. — have accepted the Australian government’s invitation to visit a number of military establishments as part of the annual Young Future Leaders 2012 program. Apart from being given the chance to see various attractions, there will also be interaction with Australian l
... baca selengkapnya di Australia, Indonesia formalizing military diplomacy Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1